"Berbaju putih, Bersongkok Merah"
Itulah
sepenggal kalimat yang muncul dalam Syair Siti Zubaidah (1840), satu
dari sekian ratus syair yang terkenal di dunia kesusteraan Melayu.
Sepenggal syair di atas mungkin singkat adanya, tapi itu sudah lebih
dari cukup untuk membuktikan betapa songkok merupakan salah satu pengisi
sejarah budaya di tanah melayu, tak terkecuali Indonesia.
Oke,
sebelum kita berbicara lebih jauh tentang bahasan Songkok Hitam dan
Indonesia, ada baiknya kita kenali lebih dulu apa itu songkok.
Apa itu Songkok?
Songkok,
agak terdengar seperti bahasa China ya? (mungkin karena pengucapannya
hampir sama dengan kata Tiongkok, atau Samkok), Padahal Songkok sama
sekali tidak merujuk pada sesuatu yang berbau China, melainkan justru
merujuk pada sesuatu yang sangat melayu, sebuah benda berupa penutup
kepala yang selain erat kaitannya dengan melayu, juga identik dengan
Islam. Masyarakat Luas lebih mengenalnya sebagai Peci, atau kopiah (Di
Daerah saya sendiri, Magelang, orang menyebutnya sebagai kupluk). Secara
Fisik, Songkok bisa digambarkan sebagai penutup kepala (untuk
laki-laki) dengan penampang berbentuk lonjong, bulat, atau bulat
memanjang. biasanya terbuat dari bahan beludru atau cotton dan kadang
dihiasi bordiran atau rajutan ornament Islami.
Konon, Songkok (atau peci) berasal dari Daerah Timur Tengah, terutama
daerah Turki (beberapa data menyebutkan songkok berasal dari India).
Kata Peci di Indonesia sendiri berasal dari serapan bahasa Belanda,
yaitu Pet (Topi) dan Ce (Kecil). Adapun Asal-usul keberadaan songkok di
Daerah Melayu (Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Filipina)
diperkirakan dibawa oleh para pedagang dari Arab pada abad ke 13, dimana
pada masa itu, terjadi eksodus besar-besaran para pedagang dan Saudagar
Arab ke Melayu untuk berdagang sambil menyebarkan agama Islam di Tanah
Melayu.
Pesatnya perkembangan agama Islam di tanah melayu secara langsung juga
membuat pamor Songkok makin terkenal, banyak orang-orang melayu yang
kemudian menjadikan songkok sebagai atribut busananya, tak terkecuali
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar