Kamis, 04 Februari 2016

Songkok Recca, Songkok Bone, Songkok Bordir 085851455216

      Sebagai refrensi saya mengajak pembaca khususnya Tau Samawa untuk mengenal sedikit tentang Songko / Kopiah yang disebut Kilo-Kilo ini. Songko ini berasal dari Bone Sulawesi Selatan sehingga banyak pula orang menamakan nya sebagai Songko Bone. Didaerah asalnya Songko ini memiliki nama yang sangat kental dengan kehidupan masarakat Bone Sulawesi. Songko ini tidak dikenal sebagai Songko Bone akan tetapi dikenal dengan sebutan SONGKO RECCA
     Ia terbuat dari serat pelepah daun lontar. Cara membuat Songko ini pun sangat sulit yakni dengan cara memukul-mukul pelepah daun lontar hingga yang tersisa hanya seratnya. Cara ini kalau dalam bahasa Bugis disebut “ DIRECCA-RECCA “ atau dipukul-pukul. Serat pelepah daun lontar ini biasanya berwarna putih, akan tetapi setelah dua atau tiga jam kemudian warnanya berubah menjadi kecoklat-coklatan. 

 
     Untuk mengubah menjadi hitam maka serat tersebut direndam dalam lumpur selama beberapa hari. Jadi serat yang berwarna hitam itu bukanlah karena sengaja diberi pewarna sehingga menjadi hitam. Serat tersebut ada yang halus ada yang kasar, sehingga untuk membuat Songko Recca yang halus maka serat nya harus diambil yang halus begitu pula sebaliknya, serat yang kasar menghasilkan hasil yang agak kasar pula.
       
      Untuk menganyam serat menjadi Sonkok menggunakan perlatan yang disebut ASSARENG . Alat ini terbuat dari kayu nangka kemudian dibentuk sedemikian rupa sehingga menyerupai songkok. Assareng itulah yang digunakan untuk merangkai serat hingga menjadi songkok. Ukuran Assareng tergantung dari besar kecilnya songkok yang akan dibuat.
     Menurut sejarah yang kami kutip dari Lembaga Seni Budaya Teluk Bone,Songko Recca ini muncul dimasa terjadinya perang antara Bone dengan Tator tahun 1683. Pasukan Bone pada waktu itu menggunakan Songkok Recca’ sebagai tanda untuk membedakan dengan pasukan Tator.
     Pada zaman pemerintahan Raja Bone ke-31 ( Raja Andi Mappanyukki ), Songkok Recca ini dibuat dengan pinggiran emas atau dalam bahasa Bugis nya disebut PAMIRING PULAWENG yang menunjukkan strata sipemakainya. Akan tetapi lambat laun hingga sekarang ini siapapun berhak memakainya. Bahkan beberapa Kabupaten di Sulawesi sudah memproduksinya sehingga dapat dikatakan, bahwa Songkok Recca yang biasa juga disebut sebagai Songko Bone ini merupakan hasil cipta, rasa, dan karsa masarakat Bone.
     Ditempat asalnya yakni di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan Songko Recca ini diproduksi di Desa Paccing Kecamatan Awangpone. Di daerah tersebut terdapat  komunitas masyarakat yang secara turun temurun menafkahi keluarganya dari hasil mengayam pelepah daun lontar atau membuat Songkok Recca ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar